Selasa, 26 Juni 2012

Diferensiasi Sosial


Diferensiasi Sosial

Kalau kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang kita jumpai. Perbedaan-perbedaan itu antara lain dalam agama, ras, etnis, clan (klen), pekerjaan, budaya, maupun jenis kelamin.Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat diklasifikasikan secara bertingkat/vertikal seperti halnya pada tingkatan dalam lapisan ekonomi, yaitu lapisan tinggi, lapisan menengah dan lapisan rendah.Perbedaan itu hanya secara horisontal. Perbedaan seperti ini dalam sosiologi dikenal dengan istilah Diferensiasi Sosial.
Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klen dan agama disebut kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.
 Ciri-ciri yang Mendasari Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut
·         Ciri Fisik
Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu.Misalnya : warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dsb.
·         Ciri Sosial.
Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk didalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan.Contohnya : pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor.
·         Ciri Budaya.
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa, kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dsb.
Sebagai keragaman yang bersifat vertical (stratifikasi sosial), keragaman mengacu kepada urutan hirarkis seperti lebih rendah. Perbedaan itu mencerminkan pola masyarakat yang mengatur kedudukan dan peranan perilaku sosial. Keragaman ini memunculkan stratifikasi social dalam masyarakat. Secara umum masyarakat dibagi atas masyarakat kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), kelas bawah (lower class). Stratifikasi dalam masyarakat ada yang bersifat :
1.      Open social stratification (Stratifikasi terbuka)
Dimana setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan, atau bagi mereka yang tidak beruntung bias jatuh dari lapisan atas kebawah.
2.      Close social stratification (Stratifikasi tertutup)
Sistem ini membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan lainnya baik gerak keatas atau ke bawah. Dalam sistem ini satu-satunya jalan untuk menjadi anggota suatu lapisan dalam masyarakat adalah dengan kelahiran, seperti : sistem kasta di agama Hindu India, sistem apartheid yang pernah berlaku di Afrika Selatan.
Pada kebanyakan masyarakat stratifikasi social berbentuk piramida, dimana lapisan terendah jumlahnya relatif banyak. Biasanya lapisan yang lebih diatas tidak hanya memiliki satu saja yang dihargai masyarakat tetapi bersifat akumulatif. Misalnya, mereka yang punya uang mudah menguasai tanah, akumulasi kekayaan yang diperoleh dapat digunakan untuk mendapatkan kekuasaandan sebaliknya kekuasaan juga dapat menjadi alat untuk mendapat kekayaan ataupun kehormatan. Ukuran yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat menjadi dasar pelapisan dalam masyarakat yaitu :
·         Ukuran kekayaan.
Barang siapa yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapisan teratas.
·         Ukuran kekuasaan.
Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau memiliki wewenang terbesar termasuk dalam lapisan teratas.
·         Ukuran kehormatan.
Orang paling disegani dan dihormati termasuk dalam lapisan atas. Pada masyarakat tradisional golongan tua dan orang yang pernah berjasa sangat dihormati. Namun pada masa sekarang ukuran kehormatan ini sifatnya lebih rumit dan kompleks karena banyak distorsi dari ukuran-ukuran lainnya. Misalnya orang yang berpenampilan orang kaya lebih dihormati daripada orang yang berpenampilan sederhana.
·         Ukuran ilmu pengetahuan.
Hal ini dipakai oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan saja, sama halnya dengan ukuran kehormatan saat ini ukuran ilmu pengetahuan ini juga rumit. Apakah ukuran ilmu pengetahuan itu dari gelar kesarjanaan saja atau bermanfaat atau tidaknya ilmu yang dimiliki untuk orang banyak?
Selain keberagaman yang bersifat vertical yang terwujud dalam bentuk stratifikasi sosial terdapat keragaman yang bersifat horizontal yang disebut dengan diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial ini hamper sama dengan stratifikasi alamiah karena berasal dari hal-hal yang alamiah dan kodrati misalnya perbedaan dari sesuatu yang berbentuk fisik seperti (ras, warna kulit, bentuk muka, warna rambut0 ataupun nonfisik seperti (suku, agama, budaya, sistem kekerabatan, cara berfikir dan bersikap) yang terdapat dalam masyarakat.
Referensi:
http://okayana.blogspot.com/2010/06/diferensiasi-sosial-dan-stratifikasi.html
http://makalahkumakalahmu.net/2008/10/29/bentuk-bentuk-diferensiasi-sosial/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar