Senin, 01 Oktober 2012

Pengalaman dan Manfaat Berorganisasi


Pengalaman dan Manfaat Berorganisasi
        
Pilihan hidup adalah sebuah perjalanan, rangkaian kata dan tindakan, bersatu padu dan mengalir membentuk sebuah jalan yang sangat jauh penuh akan persimpangan. Ya, persimpangan, dengan papan arah dan penunjuk yang sangat jelas, namun dengan ujung dan tujuan yang belum terlihat. Untuk bisa maju, kita harus memilih satu di antara kedua jalan tersebut. Jalan yang kita pilih bisa saja rusak, bergelombang, naik-turun dan tidak bisa juga bagus.
      
Setelah kita mengarungi jalan tersebut, mungkin kita berpikir bahwa kita akan menemukan ujungnya, namun itu tidak selalu pasti. Sangat mungkin dan seringkali terjadi adalah kita akan menemukan sebuah persimpangan lain, jalan baru yang harus kita pilih dan ambil. Mengarungi, memilih, menjalani, dan seterusnya.
       
Dalam hidup ini, dalam perjalanan yang kita tempuh ini, hanya ada satu ujung yang pasti, yaitu ketika menutup mata dan perjalanan menuju ke sana sangatlah panjang.
      
Hidup penuh dengan berbagai pilihan yang harus diambil demi melanjutkan perjalanan. Kadang pilihan tersebut terdengar sepele, namun berdampak besar. Sebaliknya, sebuah pilihan yang sepertinya luar biasa, mengambilnya harus dengan berkorban habis-habisan, ternyata bisa juga memberikan hasil yang hanya sebesar biji kurma. Semuanya mungkin.
   
Saya pun tidak lepas dari kewajiban melakukan kegiatan pilih-memilih tersebut. Dan, sebagai anak muda dengan masa depan masih jauh nan tak tersapa, wajarlah bagi saya untuk mendapati bahwa pilihan-pilihan yang saya hadapi ternyata sangat banyak, sangat prestisius, dan seringkali tampak begitu berharga seluruhnya. Hal tersebut menyulitkan saya untuk mengambil keputusan, dan menghambat saya untuk maju, seringkali.
   
Namun, saya telah melakukan satu pilihan yang Alhamdulillah saya tidak menyesal. Pilihan tersebut adalah memilih untuk berorganisasi.
   
Saya aktif dalam berorganisasi sejak masuk ke kampus Universitas Gunadarma. Bergabung dengan HIMSI (Himpunan Sistem Informasi) . mengikuti berbagai kepanitiaan, membantu membentuk saya menjadi pribadi yang lebih baik dari segi sikap, terutama. Saya diajarkan mengenai birokrasi, langkah-langkah dalam menyelenggarakan kegiatan/event, bagaimana tata laku untuk berhubungan dengan pihak-pihak atas, dan sebagainya.
   
Setelah saya masuk ke organisasi, menjalani berbagai kepanitiaan (dari panitia seminar biasa sampai meng-ospek adik-adik kelas), saya menjadi mengenal banyak orang. Saya jadi dikenal banyak orang. Saking banyaknya, sampai pernah suatu ketika terjadi hal berikut;
   
Pengalaman saya saat pergi ke kantin, yang ternyata rada kosong, hanya ada dua atau tiga orang di dalamnya. Jam makan siang, saya membeli nasi,telor dadar, dan sayur sup menu standar mahasiswa. Kemudian saat saya duduk, dua orang masuk. Keduanya teman saya, pernah satu kepanitiaan dengan saya. Mereka menyapa saya, saya menyapa mereka. Kemudian tiga orang masuk, dan tiga-tiganya mengenal saya karena satu SMA dengan saya. Tukar sapa lagi. Kemudian datang dua orang lagi, dua-duanya anak HIMSI. Tukar sapa. Seterusnya sampai saat jam makan siang selesai, saya mendapati seluruh anak yang ada di kantin tersebut ternyata saya kenal dan mereka mengenal saya.
   
Saya bukanlah orang yang cari popularitas. Saya lebih berusaha menekankan pentingnya stay low di manapun dan saya tidak pernah berusaha mencarinya. Baru di sini saya mengetahui bahwa popularitas ternyata memiliki suatu fungsi tersendiri yang mungkin sulit untuk didapatkan dengan cara-cara lain: Hubungan dengan orang lain, memberikan kita akses akan lebih banyak informasi dan kesempatan.